Sabtu, 31 Oktober 2009

Senin, 28 September 2009

Pengumuman baru 10 tahun PSIK





Ralat no rekening untuk pembayaran, baik untuk temu alumni, the winner ataupun simposium ( acara 10 th PSIK Brawijaya )
No yang lama adalah : 1440-00-0972861-6
No yang baru adalah : 144-00-0972861-6
Pendftarn atas nama indres pradika wijaya
Di rek.bank mandiri kantor cabng malang
Terima kasih
* atas nama panitia

Pengumuman baru Temu alumni

Senin, 17 Agustus 2009

GOLKAN RUU sekarang juga!!!!!!!!!!!!!!!
teman-tmanQ sejawat dan seprofesi ada Info terpenting. teman@ Qt sekarang tagl 18 Agustus sedabg aksi Damai demi menegakkan keadilan. Mereka melaksanakan aksi damai yang diikuti oleh seluruh institusi kepearawatn se indonesia atas nama (Ikatan Lembaga Mahasiswa keperawatan Indonesia)ILMKI...

Jumat, 14 Agustus 2009

Kamis, 30 Juli 2009

Announcement..!!!!!!

Announcement

Akan segera hadir
Rangkaian acara menyambut 10 thn PSIK
17-18 oktober 2009
Sabtu : - The winner ( seminar dan workshop )
Pagi sampai sore hari
-Temu alumni
Malam hari
Minggu : - Simposium ( seminar )
Pagi sampai sore

Pemberitahuan selengkapnya menyusul....

Temu alumni

Tujuan
1. Mempererat tali silaturahmi dan keakraban, baik diantara mahasiswa JIK dengan alumni atau antara alumni sendiri.
2. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama, baik diantara mahasiswa JIK dengan alumni atau antara alumni sendiri.
3. Memfasilitasi mahasiswa JIK untuk memperoleh informasi profesi dari alumni dan sebaliknya.
4. Meningkatkan motivasi danj prestasi baik di bidang akademik ataupun kemahasiswaan mahasiswa JIK.

Tema Kegiatan
“Persaudaraan sebagai langkah awal menuju profesionalitas”

Pelaksanaan
Waktu Kegiatan
Sabtu, 17 Oktober 2009
Tempat Kegiatan
GPP FKUB lt.6

Acara Utama
- Silaturahmi baik sesama alumni ataupun dengan mahasiswa
- Pembentukan Pengurus alumni
- Pembentukan Link mahasiswa-Alumni

Sangat diharapkan bagi para alumni untuk datang dan turut membangun PSIK supaya lebih maju ke depan...
"Orang yang arif adalah orang yang tidak lupa akan asal-usulnya"
Bapak zuber safawi diundang oleh psik fk undip dalam rangka sharing terkait perkembangan ruu keperawatan yang sekarang sudah masuk agenda prolegnas dan masih masa penggodokan di baleg. ”wah, kebetulan sekali saya diundang oleh psik fk undip, sekarang saya sedang masa reses, jadi waktunya mencari inspirasi dan menampung segala aspirasi dari seluruh masyarakat indonesia, aspirasi itu akan disampaikan kepada pemerintah dan dpr ri.” ungkap beliau. ini sekilas boidata diri bapak zuber safawi (kawan-kawan bisa menyampaikan aspirasi kepada bapak zuber melalui email/weblog) :
nama : zuber safawi, shi
jabatan : anggota dpr ri periode 2004-2009
kantor : gedung dpr/mpr ri, nusantara i lantai iv-jalan gatot subroto jakarta 10270
email : zubersafawi@yahoo.com
weblog : zubersafawi.blogspot.com
rundown acara diskusi publik adalah penyampaian materi dan diskusi. resume dari materi ”urgensi percepatan ruu keperawatan” yang disampaikan bapak zuber adalah sebagai berikut :
1. kondisi riil (berdasarkan audiensi ppni pusat dan wilayah saat aksi nasional 12 mei 2008 - 8 juni 2009 dan berbagai proses loby dan negosiasi)
a. tidak ada kepastian hukum bagi profesi keperawatan
b. hilangnya peluang untuk bersaing dengan perawat asing karena tidak adanya sertifikat yang diakui internasional
c. perbandingan perawat dan pasien tidak seimbang sehingga sangat susah untuk memberikan pelayanan prima

2. mengapa perawat memerlukan uu keperawatan ?
a. 60 % tenaga kesehatan adalah perawat, jumlah perawat 500.000
b. 1 januari 2010 AFTA
c. PERAWAT KONTAK LANGSUNG DENGAN PASIEN, BERISIKO DENGAN HUKUM. MEMBUTUHKAN LEMBAGA YANG TERSERTIFIKASI (COUNCIL KEPERAWATAN)
d. standart kompetensi perawat à internasional
e. PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN YANG BERKUALITAS

3. PROBLEM RUU KEPERAWATAN
a. KETERLAMBATAN STAKEHOLDER KESEHATAN MEWACANAKAN PEMBENTUKAN UU KEPEAWATAN (BARU AKSI 12 MEI 2008)
b. KESIBUKAN DI DPR RI KHUSUSNYA BIDANG LEGISLATIF UNTUK SEKTOR KESEHATAN YANG HARUS DISELESAIKAN DALAM WAKTU SINGKAT (RUU KESEHATAN, RUU RS, RUU KEPENDUDUKAN, RUU NARKOTIKA)
c. LEMAHNYA ISSUE YANG DISUARAKAN OLEH STAKEHOLDER KESEHATAN

4. PELUANG
a. RUU KEPERAWATAN MASUK DALAM PROLEGNAS 2009
b. RUU KEPERAWATAN SEBAGAI INISIATIF DPR RI SEHINGGA PROSEDURNYA LEBIH CEPAT DAN RINGKAS
c. KESADARAN STAKEHOLDER UTAMANYA CUKUP TINGGI
d. MEWACANAKAN DAN MENDORONG OPINI PUBLIK AGAR MEMBERIKAN TEKANAN KE BERBAGAI PIHAK YANG BERWENANG DAN PEMBENTUKAN UU KEPERAWATAN
KAWAN, ITULAH GAMBARAN TENTANG RUU KEPERAWATAN, MULAI DARI PERTAMA KALI DI GULIRKAN ISSUENYA PADA TANGGAL 12 MEI 2008 SAMPAI SAAT INI YANG BOLEH DIBILANG TERKESAN LAMBAT PROSESNYA. POSISI RUU KEPERAWATAN YANG SEKARANG MASIH DI BALEG BISA MENJADI PRIORITAS UNTUK DISAHKAN DALAM WAKTU 2 BULAN JIKA PRESSURE YANG KUAT DARI BERBAGAI PIHAK (PPNI, PERAWAT, MAHASISWA, DAN SELURUH STAKEHOLDER TERKAIT) KEPADA PIMPINAN DPR RI DAN SELURUH FRAKSI. PRESSURE INI BISA KITA LAKUKAN DALAM BENTUK DONGKRAK OPINI PUBLIK, LOBY, DAN AKSI BESAR-BESARAN.
LEMAHNYA PERGERAKAN STAKEHOLDER TERKAIT, EKSPOSE ISSUE KE MEDIA YANG LEMAH DAN TIDAK ADANYA PERAWAT YANG MENJADI ANGGOTA DPR RI YANG MEMPERLAMBAT PENGESAHAN RUU KEPERAWATAN.
BERAPA % RUU KEPERAWATAN DISAHKAN TAHUN INI ? JAWAB BAPAK ZUBER : ”PELUANG ITU MASIH ADA DAN TAHUN BISA UNTUK DISAHKAN ASALKAN BERBAGAI CARA DILAKUKAN, MULAI DARI LOBY, DONGKRAK OPINI PUBLIK, DAN AKSI MASSA SECARA SIMULTAN SAMPAI UU KEPERAWATAN BISA TEREALISASI UNTUK DISAHKAN”.
RUU KEPERAWATAN HARUS DISAHKAN TAHUN INI JUGA KARENA JIKA TIDAK DISAHKAN MAKA PERJUANGAN KITA AKAN DIMULAI DARI NOL LAGI, RUU KEPERAWATAN AKAN MENJADI PROLEGNAS BARU DAN MENGULANG TAHAP FASE PENGAJUAN DAN PERJALANAN DARI AWAL LAGI.
bapak zuber menyampaikan cara paling efektif adalah
a. KUNCI UTAMA UU KEPERAWATAN BISA DISAHKAN ADALAH PADA ANGGOTA DPR RI, KESADARAN ANGGOTA DPR RI TENTANG URGENSI UU KEPERAWATAN PERLU DITUMBUHKAN SEHINGGA MENJADI KESADARAN KOLEKTIF SELURUH ANGGOTA DPR RI, PENDEKATAN DAN LOBY KEPADA PIMPINAN DPR RI DAN SELURUH ANGGOTA FRAKSI AGAR TERBENTUK FUNGSI REPRESENTATIF DARI SELURUH ANGGOTA FRAKSI (SELURUH ANGGOTA FRAKSI ANGGOTA DPR RI YANG BERJUMLAH 45 ORANG SEPAKAT RUU KEPERAWATAN DISAHKAN), JIKA HAL INI BISA TERLAKSANA MAKA RUU KEPERAWATAN AKAN DENGAN MUDAH DISAHKAN. TIDAK HANYA LOBY SAJA, AKSI BESAR-BESARAN UNTUK MENDONGKRAK OPINI PUBLIK SANGAT DIPERLUKAN BAIK DI TINGKAT WILAYAH DAN NASIONAL (PPNI, PERAWAT, MAHASISWA DAN STAKEHOLDER TERKAIT) DENGAN BEGITU RUU YANG SEKARANG POSISINYA MASIH DI BALEG BISA DENGAN MUDAH MASUK KE PIMPINAN DPR DAN MENDAPAT PERSETUJUAN SEMUA FRAKSI, DAN PROSES SETERUSNYA BISA BERLAJALAN LANCAR SAMPAI UU KEPERAWATAN BISA DISAHKAN.
b. PROSES LOBY DI TINGKAT WILAYAH MELALUI AUDIENSI KE DPRD TINGKAT PROPINSI JUGA HARUS DIBARENGI DENGAN AKSI TURUN KE JALAN, KARENA JIKA HANYA AUDIENSI SAJA MAKA DIKHAWATIRKAN HASIL DARI FORM DUKUNGAN DARI DPRD TINGKAT PROPINSI TIDAK DIKIRIM KE DPR RI, INTINYA AYO KAWAN BERBAGAI CARA KITA TEMPUH DENGAN PERGERAKAN YANG DINAMIS DAN BERKELANJUTAN,AJEG,CONTINUE SAMPAI UU KEPERAWATAN DISAHKAN.
c. AKSI MASSA TURUN KE JALAN SANGAT PERLU DILAKUKAN GUNA PENGUATAN DARI PROSES LOBY DAN BISA MENDONGKRAK OPINI PUBLIK, AKSI MASSA SEBAIKNYA DILAKUKAN SETELAH MASA RESES DPR RI (SETELAH TANGGAL 14 AGUSTUS), TEPAT SAAT SIDANG PARIPURNA, SIDANG PARIPURNA DILAKUKAN SETIAP HARI SELASA DAN JIKA MEMANG PERLU DILAKSANAKAN SIDANG PARIPURNA ISTIMEWA AKAN DILAKUKAN SECARA TERUS MENERUS DALAM WAKTU 1 MINGGU. (KAWAN...JADI STRATEGI PERGERAKAN YANG AKAN KITA LAKSANAKAN TANGGAL 18 AGUSTUS 2009, TIDAK ADA MASALAH DAN SANGAT BERPERAN UNTUK AKSELERASI RUU KEPERAWATAN SEGERA DISAHKAN, FIGHTING !!!!)
d. TANGGAL 3 AGUSTUS 09 AKAN ADA RAPAT PENGESAHAN ANGGOTA BARU DPR RI 09-14, SELURUH ANGGOTA DPR RI 04-09 AKAN DI UNDANG, USUL DARI BAPAK ZUBER : SELURUH STAKEHOLDER TERKAIT (PERAWAT, MAHASISWA, PPNI, DSB) MENGIRIMKAN SURAT KEPADA 45 ANGGOTA DPR RI 04-09 (1 ANGGOTA DEWAN 1 SURAT) YANG ISINYA PERCEPATAN PENGESAHAN RUU KEPERAWATAN, DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA YANG MENGGAMBARKAN CIRI KHAS PERAWAT AGAR ANGGOTA DPR RI 04-09 TERGUGAH HATINYA UNTUK SEPAKAT RUU KEPERAWATAN DISAHKAN. USUL KONKRET DARI DYAH: INSTRUKSIKAN KEPADA SELURUH WILAYAH UNTUK MEMBUAT SURAT, KIRIM VIA EMAIL KE TEMAN2 JAKARTA, DIPRINT OUT, DIKIRIM LANGSUNG KEPADA ANGOOTA DPR RI MELALUI SALAH SATU ANGGOTA DPR YANG DIKENAL )
e. TENTANG MRA, JIKA RUU KEPERAWATAN BELUM TEREALISASI, MAKA ADA KEBIJAKAN DARI PEMERINTAH DAN SEKARANG MASIH AKAN DIBICARAKAN.

Senin, 06 Juli 2009

PEMILU

Dont Forget !!!!

Jangan lupa tanggal 8 juli 2009...
Tentukanlah pilihanmu untuk memimpin bangsa bangsa ini 5 tahun kedepan..
Gunakanlah hak pilihmu dengan akal sehat dan bijaksana...
Suaramu untuk negeri ini, jangan golput!!!

Hidup Perawat

Sabtu, 04 Juli 2009

AKSI MOGOK NASIONAL PERAWAT INDONESIA

Jakarta, 22 Juni 2009.

Rapat Kerja Nasional Luar Biasa (RAKERNASLUB) PPNI dilaksanakan untuk menyikapi kondisi yang mendesak dan genting mengenai pengesahan RUU Keperawatan Indonesia. Hasil keputusan RAKERNASLUB adalah sebagai berikut:

1. Apresiasi terhadap DPR RI yang telah merespon tuntutan PPNI sehingga aksi mogok nasional belum dilaksanakan.
2. Aksi mogok nasional akan dilakukan apabila :
1. Sampai dengan tanggal 4 Juli 2009 tidak dilakukan pembahasan RUU Keperawatan.
2. Undang Undang Keperawatan tidak disyahkan pada periode DPR RI 2004-2009.
3. Pelaksanaan mogok nasional ditentukan oleh Pengurus Pusat PPNI
3. Perawat yang tidak mengikuti aksi mogok, akan diberikan sangsi organisasi.
4. Aksi mogok nasional akan mengikuti aturan PP PPNI dan Internasional Council of Nurses dan mengikat semua perawat yang melakukan aksi mogok nasional.
5. Pengurus Propinsi PPNI siap menyuarakan rancana mogok nasional
6. Pengurus Pusat wajib mengirim surat kepada Presiden RI ditembuskan kepada Ketua DPR, MPR, Menkes, Ka POLRI, Gubernur seluruh Indonesia, PERSI, ARSADA, YLKI, ICN, dan stakeholder lainnya.

PPNI terpaksa melakukan mogok nasional sebagai jalan terakhir yang kami tempuh. Untuk itu, kami perawat Indonesia meminta maaf kepada masyarakat Indonesia yang memerlukan jasa perawatan akan tidak bisa kami penuhi seperti biasanya pada periode mogok yang kami rencanakan.

Ketua Gerakan Sukseskan UU Keperawawatan
PP PPNI
Harif Fadilah, SKp, SH (Hp 08161435752)


Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,


Prof. Achir Yani S. Hamid, MN, DNSc. Dra. Junarsih Sudibjo

HARI KEBANGKITAN PERAWAT INDONESIA

Jakarta, Senin 11 Mei 2009 . Tanggal 12 Mei 2009, ditetapkan sebagai hari Kebangkitan PERAWAT INDONESIA setelah tepat satu tahun memperjuangkan Undang-Undang Keperawatan yang selama ini terkesan tidak diperhatikan. Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PP PPNI ) bersama Seluruh Pengurus di 33 provinsi, 392 Kab/kota dan lebih dari 2000 komisariat (tempat kerja) di seluruh Indonesia mulai hari ini 12 Mei 2009 mengadakan serangkaian kegiatan memperingati HARI KEBANGKITAN PERAWAT INDONESIA. Hari Kebangkitan Perawat Indonesia juga menjadi momentum perawat Indonesia untuk mengingatkan kembali pada semua pihak akan pentingnya UU Keperawatan segera hadir di Indonesia dan membangun citra perawat lebih baik lagi di masyarakat melalui upaya perlindungan bagi masyarakat serta menghimpun semua potensi perawat Indonesia untuk besama-sama memperjuangkan Profesi Perawat.


Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI ) yang berdiri 17 Maret 1974, merupakan satu-satunya wadah profesi perawat di Indonesia dengan anggota lebih dari 500.000 perawat. PPNI memiliki 10 badan kelengkapan berupa Himpunan dan Ikatan perawat yang didalamnya merupakan komunitas profesional perawat sesuai dengan karakteristik dan keahlian serta keilmuannya. Dalam kiprahnya PPNI tetap konsisten berusaha mewujudkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang optimal.

Perawat sudah banyak berperan dalam pembangunan Kesehatan di Indonesia, namun peran perawat tersebut tidak pernah diperhatikan apalagi dihargai secara khusus sebagai bagian dari upaya nasional, perawat sangat dibutuhkan selagi ada masalah dalam pelayanan kesehatan tetapi sering ditinggalkan dalam penetapan kebijakan kesehatan baik local maupun nasional, perlindungan terhadap perawat yang melakukan pelayanan sangatlah lemah yang berarti juga lemahnya perlindungan pada masyarakat yang mendapat pelayanan perawat.

Tak terbantahkan dengan kedekatannya dengan masyarakat perawat telah melayani masyarakat sampai pada kondisi dan daerah yang paling perifer dengan segala keterbatasan namun pelayanan kesehatan tetap harus dilakukan, disisi lain perawat sering dianggap dan dituduh melanggar hukum dan tidak sedikit yang diciduk bahkan ditangkap. Perlakuan tidak adil terhadap perawat harus dihentikan agar perawat Indonesia dapat berkontribusi lebih banyak lagi untuk melayani masyarakat dengan tettap terjamin perlindungan dan kesejahteraannya.

Di kancah Internasional secara Individu Perawat Indonesia telah berupaya berkompetisi dengan perawat-perawat negara lain namun belum cukup mewakili bangsa kita untuk dapat disetarakan perkembangan profesi perawat dengan Negara lain karena sistem Keperawatan di Indonesia belum kokoh dan sistem kita tidak diakui oleh Negara lain karena tidak adanya UU Keperawatan yang menjamin adanya Konsil Keperawatan Indonesia sebagai Badan Autoregulatory .

Jawaban dari berbagai permasalahan diatas adalah disegerakannya pengesahan UU Keperawatan yang mengatur Sistem Keperawatan di Indonesia agar masyarakat dan perawat dilindungi serta adanya jaminan kesejahteraan dan kondusifitas dalam praktik.
Untuk itu pada hari kebangkitan Perawat Indonesia kali ini adalah momentum untuk menjaga semangat perjuangan seluruh perawat dan komponen keperawatan Indonesia untuk menyatukan hati dan langkah untuk mendorong DPR dan Pemerintah untuk memperhatikan Profesi Perawat yang telah lama termarginalkan agar mempunyai Undang-Undang Keperawatan di tahun 2009 yang saat ini telah berproses di DPR RI.

PPNI melalui Gerakan Nasional 12 Mei 2008 tahun lalu mendorong agar RUU Kep dapat diundangkan paling lambat tahun 2009 melalui inisiatif DPR RI. Proses RUU Keperawatan menjadi UU Keperawatan telah disepakati DPR untuk menjadi RUU Inisiatif DPR melalui Sidang Paripurna DPR RI tanggal 16 Desember 2008 telah diputuskan RUU Keperawatan masuk dalam Prolegnas tahun 2009 urutan ke 26 yang harus diundangkan di tahun 2009.

Jika tahun 2009 RUU tidak juga diundangkan, maka masyarakat dan perawat akan makin kesulitan untuk mendapatkan kepastian dan perlindungan hukum pelayanan kesehatannya. Disamping itu pada tanggal 1 Januari 2010 Mutual Recognition Arrange (MRA) perawat-perawat asing akan bebas masuk ke Indonesia. Sementara Indonesia sebagai tuan rumah belum memiliki pengaturan penapisan yang dapat melindungi masyarakat dan perawat Indonesia dan diakui, dan hal ini menjadikan Keperawtan di Indonesia jauh tertinggal dari Negara lainnya.

Disamping itu secara Internal PPNI berusaha membangun kebersamaan dalam pemahaman dan keoentingan terhadap adanya UU keperawatan dalam berbagai kegiatan, salah satu yang strategis adalah dengan mengembangkan media komunikasi Perawat dan masyarakat dalam bentuk Tabloid Ners yang akan terus mengkawal proses percepatan RUU keperawatan segera di undangkan.


Kontak Person :

Masfuri, SKp.MN
Ketua Panitia Hari Kebangkitan Perawat Indonesia 12 Mei 2009
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
HP. 081318965892.

Senin, 08 Juni 2009

RUU di Delay???Kok Bisa

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) AchirYani mengancam bila dalam dua pekan ke depan DPR khususnya Komisi IX tidak juga mempercepat pembahasan RUU Keperawatan, akan melakukan aksi mogok kerja.
Pembahasan rancangan undang-undang, termasuk RUU Keperawatan, ditenggat hingga 1 Oktober untuk segera disahkan. Namun, hari ini ratusan perawat aksi turun ke jalan menuntut segera disahkannya RUU Keperawatan menjadi Undang-Undang.
Tiga PPNI dari Kabupaten Garut, Bogor, dan Sukabumi termasuk yang paling semangat mendesak agar RUU Keperawatan segera disahkan. Walau sudah dicetuskan tahun 1989, tapi sampai sekarang RUU Keperawatan juga belum kunjung disahkan. Padahal, RUU ini hendak melindungi masyarakat melalui profesionalitas para perawat. Juga untuk melindungi perawat dari konflik kepentingan yang bisa berujung kriminalisasi terhadap perawat.
Jumpa pers itu untuk menyambut Hari Perawat Dunia sekaligus pencanangan Hari Kebangkitan Perawat Indonesia esok hari Seputar RUU Keperawatan, Achir menuturkan bahwa tahun 2005 RUU sudah diterima DPR. Tetapi sampai tahun 2007, RUU tersebut belum juga dikerjakan. Melihat tidak seriusnya para legislator, maka PPNI melalui Gerakan Nasional 12 Mei 2008 mendorong RUU ini diundangkan paling lambat 2009. Akhirnya, melalui keputusan tanggal 16 Desember 2008 RUU Keperawatan masuk dalam Proglegnas tahun 2009 urutan ke-26
Lebih lanjut, ia menjelaskan situasi konkret yang kerap terjadi antara masyarakat atau pasien dengan perawat. Di saat tertentu, ada pasien yang hendak diperiksa tetapi tidak ada dokter, yang ada hanya perawat. Dalam situasi dilematis ini, jika perawat menolak memeriksa maka ia akan "diadili" oleh pasien atau masyarakat. Tapi jika perawat memeriksa, maka ia akan dikenai sanksi hukum. Hal ini terjadi karena kita belum ada UU Keperawatandan yang ada hanya Kepmenkes yang notabenenya kalah dengan UU Kedokteran.
Sekian lama Rancangan Undang-Undang Keperawatan dibahas, hingga menjelang akhir masa jabatan anggota DPR belum juga RUU ini masuk ke Badan Legislatif (Baleg). Anggota Komisi IX DPR Achmad Affandi mengakui RUU Keperawatan belum masuk ke dalam Program Legislasi Nasional sehingga RUU ini belum juga disahkan menjadi undang-undang karena belum dibahas dalam Badan Legislatif.

Kamis, 28 Mei 2009

Minggu, 24 Mei 2009

Galang Dana......HIMKA Need some Money

Money.....It's very complicated...kenapa uang dari fakultas sulit sekali turunnya..what's the matter???
Hampir kegiatan- kegiatan kita biayai sendiri...Ketua binggung ni cara manajemen keuangan HIMKA..What I must to do...Akhirnya setelah dapat wangsit kayaknnya ada ide nich...Jadi temen-temen yag mau ngadakan kegiatan setidaknya ada rapat koordinasi antara Kahim, Bendum ma kapel serta bend kegiatan, Kita galang dana tiap 2 minggu sekali, dan minta partisipasi temen-temen anggota dalam meminta sumbangan...Mungkin ada ide lain dari temen-temen??????HIMKA need ur comment, ur suggestion

Kamis, 14 Mei 2009

STARONE

Keperawatan merupakan sebuah bagian ilmu yang utuh, sebagai salah satu bentuk pelayanan professional, yang berfokus terhadap kebutuhan manusia secara holistic dan tidak hanya terfokus dalam satu keadaan. Dewasa ini, peningkatan kompetensi dan skill yang dimiliki perawat baik teoritis maupun aplikatif sangat diperlukan dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan asuhan keperawatan yang diberikan atau peningkatan kesehatan dan keamanan, yang diberikan oleh seluruh komponen masyarakat.
Secara factual, tindakan kritis yang dimiliki oleh kompetensi perawat tidak hanya bersumber dari kuliyah para dosen dengan berbagai macam teorinya tetapi lebih menekankan pada keseimbangan dengan pengalaman praktik yang diperoleh oleh mahasiswa keperawatan.
Steriotip masyarakat yang mengganggap bahwa mahasiswa keperawatan yang berbasis strata 1, hanya kaya akan teori- teori sistematis yang mencetak calon ners yang tidak siap pakai terhadap tindakan professional yang dibutuhkan masyarakat luas.
Adanya fenomena demikian, mahasiswa keperawatan brawijaya dalam kelembagaanya HIMKAJAYA, membuat srategi cerdas untuk mengubah anggapan yang dangkal itu. Dept. PSDM sebagai departemen yang menaungi pengembangan sumber daya manusia di lingkup keperawatan FKUB, beranalisis untuk memberikan bentuk riel bagaimana agar mahasiswa keperawatan S1 tidak hanya kaya akan kemampuan teori tapi juga kaya akan kemampuan secara aplikatif. Sehingga dibentuk langkah sederhana dengan melaksanakan kegiatan ketrampilan praktik klinis yakni THE STUDY APPLICATION AND TRAINING OF NURSING EDUCATION se-keperawatan Universitas Brawijaya.
Keadaan emergency masih menjadi topic utama dalam penanganan tindakan pertama khususnya oleh professional keperawatan. Survey membuktikan, bahwa kematian utama di Indonesia, disebabkan oleh cedera yang tidak mendapatkan penanganan yang professional oleh tenaga kesehatan baik dalam hal kualitas ataupun kuantitas. Dan juga factor alam dan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap tindakan pertolongan pertama, perlu mendapatkan perhatian khusus untuk meningkatkan resiko cedera yang lebih kompleks demi pemeliharaan status kesehatan masyarakat.
Dalam kegiatan THE STAR ONE ini tema yang diambil adalah Triage Disaster dan Basic Trauma life Support (BTCLS).
Arti Trauma, merupakan istilah medis yang digunakan untuk injury dan menjadi masalah kesehatan yang paling mahal. Penyebab kamatian keempat pada semua tingkat usia. Trauma merupakan penyebab kematian utama pada anak-anak dan orang dewasa di bawah usia 45 tahun. Biaya yang dikeluarkan untuk trauma diperkirakan lebih dari 210 juta pertahun. Ini setara dengan dua kali lipat biaya yang dikeluarkan untuk trauma, secara fisik maupun keuangan, mengharuskan perawat belajar lebih mengenai penyakit ini untuk menangani efek dan menurunkan insidennya.
Untuk triages, juga merupakan tindakan medis dalam pengkajian kritis secara cepat dan akurat terhadap pemilahan pasien sesuai keadannya dalam kasus emergency masal.
Dalam kegiatan ini terdapat seminar dan pelatihan asuhan keperawatan pada beberapa kasus yang sering ditemui di lingkungan masyarakat. Kegiatan dilaksanakan dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (out door). Pelatihan asuhan keperawatan adalah salah satu program kerja dari HIMKAJAYA, Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), dimana adanya kegiatan ini akan dapat dijadikan sebagai sarana peningkatan ketrampilan mahasiswa ilmu keperawatan serta sebagai media untuk dapat bertukar informasi antar mahasiswa Keperawatan. Pemateri dalam kegiatan ini adalah dari dosen Keperawatan FKUB. Kegiatan ini melibatkan kurang lebih 50 peserta.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 2 hari. Pada hari pertama dilaksanakan sabtu, 2 mei 2009 dgn tema triages disaster. Untuk sesi pertama( pagi hari) dilaksanakan seminar, secara teori terhadap pengetahuan triages disaster. Sesi ini diadakan diruangan( indoor) yaitu Gedung Graha Medika FKUB. Untuk sesi selanjutnya( Siang hari) dilaksanakan simulasi/ praktik langsung oleh peserta untuk mengaplikasikan secara langsung teori yang didapatkan pada sesi pertama yang dilaksanakan di luar ruangan( out door) yaitu halaman Graha Medika FKUB. Dalam sesi kedua ini peserta akan diberikan suatu kasus, yang dikemas seriel mungkin yaitu adanya bencana gunung meletus di suatu desa, yang memakan banyak korban cedera( dalam hal ini seluruh korban diperankan oleh 32 panitia). Setelah simulasi dilakukan peserta, panitia sebagai korban, dan pemateri akan berdiskusi bersama-sama sebagai bentuk penilaian terhadap tindakan yang diberikan.
Selanjutnya pada hari kedua, minggu 3 mei 2009 dgn tema Basic Trauma life Support (BTCLS) juga diadakan dalam 2 sesi seperti hari pertama. Perbedaanya pada sesi kedua ini adalah tidak dilaksanakan diluar ruangan(out door) tapi tetap di dalam ruangan(in door) Graha Medika lantai 2. Dalam sesi kedua ini peserta akan diberikan 6 kasus dalam 6 pos yang akan bergantian menangani semua kasus. Misal adanya kasus kecelakaan, penusukan, henti jantung, dan beberapa kasus yang menyebabkan cedera yang lain. Peserta akan tetap didampingi oleh tutor sebagai pengarah tindakan yang dilaksanakan benar atau tidak.
Panitia kegiatan ini di dapatkan dari open requitment, untuk mahasiswa keperawatan FKUB angkatan 2007 dan angkatan 2008. Kegiatan ini sangat menarik minat mahasiswa keperawatan sbg adanya indikator macam peserta dari berbagai angkatan. Hal ini dapat disimpulkan dalam dalam kegiatan ini terdapat seminar dan pelatihan asuhan keperawatan yang mempunyai sifat ringan, berisi, dan umum tetapi memiliki penanganan yang kompeten seperti pada beberapa kasus yang sering ditemui di lingkungan masyarakat. Hal ini cukup menarik animo mahasiswa keperawatan dalam mengimplikasikan ilmunya. Diharapkan dengan kegiatan ini baik panitia maupun peserta lebih dapat meningkatkan mutunya baik secara kualitas maupun kuantitas praktik aplikatif, sebagai modal ketika calon ners ini terjun dalam dunia klinik atau masyarakat pada umumnya.

AMIN................

BY: PSDM HIMKAJAYA FKUB

Rabu, 13 Mei 2009

NURSING DAY
12 Mei 2009

Setahun yang lalu secara serentak seluruh perawat di Indonesia melakukan aksi simpatik guna menggoalkan RUU Keperawatan, tepatnya tanggal 12 Mei 2008. Sudah genap satu tahun masih belum ada berita yang pasti dan bentuk konkret hasil dari perjanjian akan disahkan RUU kita. Semakin tidak jelas saja pembahasan ini, ribet dan berkepanjangan.
Namun apapun yang terjadi dengan kondisi profesi keperawatan saat ini tetaplah menjadi tanggung jawab kita bersama. Rasa bangga dan peduli harus tetap ada dan tertanam kuat di dalam soul para perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan adanya peringatan Nursing Day tepatnya tgl 12 Mei yang merupakan hari dimana Florence Nightingale dilahirkan. Berdasarkan kesepakatan bersama tanggal ini ditetapkan dan diakui sebagai Hari Perawat Internasional. Suatu momen bersejarah yang nampaknya pada tahun 2009 ini perayaannya tidak seheboh tahun kemarin. Hal ini karena tidak ada kegiatan dari PPNI pusat, sehingga kita mahsiswa membikin suatu acara yang dikoordinasikan masing-masing daerah. Berbagai versi bentuk partisispasi mahasiswa keperawatan dalam memperingati ceremonial ini.
Khusus di daerah malang, UB sendiri membuat kesepakatan pada tanggal 12 Mei mewajibkan kepada teman-teman keperawatan untuk memaki baju putih-putih dan bagi bunga di daerah sekitar kampus Brawijaya, UMM membikin acara yang hampir sama dengan mewajibkan temen-temen perawat memakai baju putih-putih dan membawa bunga 1 tangkai untuk dibagi bareng-bareng di daerah Malang. Setidaknya dengan adanya kegiatan ini akan membuat masyarakat sadar dan mengetahui adanya profesi kita sebagai perawat…Hidup PERAWAT!!!!!!!!!

Kamis, 07 Mei 2009

Foto serasehan


Serasehan keperawatan

Hidup perawat indonesia,,,,,
Departemen Hubungan internal (HI) HIMKAJAYA punya satu program kerja yang rutin dan merupakan agenda wajib yang harus dilaksanakan oleh himkajaya. Program kerja ini adalah sarasehan keperawatan. Adapun tujuan dari sarasehan ini adalah sebagai wadah untuk menampung aspirasi mahasiswa jurusan ilmu keperawatan brawijaya dalam mengungkapkan segala apa yang dirasakan baik itu dalam hal akademik maupun non akademik. Dengan disampaikannya aspirasi dari mahasiswa diharapkan terciptanya suasana kampus yang saling terbuka, tidak ada hal yang dirahasikan sehingga mencegah kesalahan persepsi dari pihak mahasiswa terhadap pihak jurusan maupun bagian akademik. Misalnya saja, dalam sarasehan mahasiswa dapat mengungkapkan kekurangan-kekurangan mengenai fasilitas yang tersedia di jurusan keperawatan. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengungkapkan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan perkuliahan. Dalam acara ini mahasiswa klinik juga mendapat kesempatan untuk mengungkapkan permasalah klinik yang mereka hadapi. Hal ini selain dapat untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut juga dapat digunakan pedoman bagi mahasiswa yang lain agar masalah-masalah yang dihadapi tidak terulang lagi. Serta bagi mahasiswa non-klinik dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan di klinik berdasarkan apa yang diungkapkan mahasiswa klinik yang hadir Selain itu acara ini juga sebagai sarana untuk mempererat tali silarurahim bagi mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan para dosen dan mahasiswa dengan pihak dekanat.
Dalam sarasehan keperawatan yang biasanya dilakukan 2 kali dalam satu tahun kepengurusan Himkajaya ini dihadiri oleh ketua jurusan ilmu keperawatan brawijaya dr.Subandi,M.Kes.,DAHK dan sekretaris jurusan ilmu keperawatan brawijaya Ahsan,S.Kp.,M.Kep beserta dosen-dosen keperawatan dan bagian tata usaha serta bagian umum Fakultas Kedokteran. Acara ini selalu mendapat sambutan hangat dari mahasiswa jurusan keperawaran brawijaya juga bagi pihak dekanat. Dan untuk menyukseskan berlangsungnya sarasehan keperawatan ini dibentuk panitia dengan mengadakan “open recruitment” yang diadakan satu bulan sebelum acara dilaksanakan. Misalnya saja di tahun ini kepanitiaan meliputi ankatan 2007 dan 2008.
Acara yang berlangsung kira-kira 4 jam ini berlangsung dengan diawali oleh pembacaan permaslahan permasalah dari masing masing angkatan. Kemudian dilanjutkan dengan mencari solusi mengenai masalah masalah yang diungkapkan oleh dr.Subandi,M.Kes.,DAHK selaku kepala jurusan ilmu keperawatan. Baru terahir diberi kesempatan bagi mahasiswa klinik untuk menyampaikan masalah-masalah klinik. Semuanya yang dibahas diharapkan untuk dapat terselesaikan dan memdapatkan solusi yang tepat.

Jumat, 01 Mei 2009

DATA ALUMNI

RAPAT BESAR HIMKAJAYA

Tangal 25 april 2009, bertempat di gedung Biomedik lt.2 Himkajaya mengadakan acara Rapat Besar Himkajaya. Acara ini merupakan rapat rutin yang mana sebelumnya juga pernah dilaksanakan. Inti rapat kali ini adalah penyampaian Progrest Report dari masing-masing Departemen tentang program kerjanya baik yang sudah, sedang atau akan berjalan. Selain itu acara ini juga diisi dengan audiensi tentang Ilmiki.
Dibuka oleh sie acara dengan doa pembuka, acara ini langsung dilanjutkan dengan audiensi tentang Ilmiki oleh dua delegasi dari himkajaya yang telah menghadiri Kongres V Ilmiki di makasar beberapa waktu lalu. Pada audiensi ini para delegasi menyampaikan apa saja yang telah dihasilkan dari kongres yang telah dilaksanakan. Setelah penjabaran hasil-hasil kongres, diadakan tanya jawab bagi teman-teman pengurus Himkajaya tentang hasil kongres. Para pengurus sangat aktif dalam bertanya mengenai berbagai hal seperti akan dibawa kemanakah Ilmiki nanti? Bagaimanakah kontribusi para mahasiswa keperawatan dalam mengembangkan Ilmiki? Dan lain sebagainya.
Acara selanjutnya adalah penyampaian sepatah dua buah kata oleh Ketua Himkajaya, Aulya Lydia dimana beliau menekankan pada Leadership pengurus himkajaya di tengah-tengah anggotanya. Acara dilanjutkan dengan penyampaian proges report dari masing masing departemen mulai dari departemen PSDM dan dilanjutkan oleh departemen Danus, Advokastra, Hub.Eksternal, Hub Internal dan Dept.Ilmiah secara berturut-turut.
Setelah semua departemen menyampaikan progest reportnya masing-masing acara ditutup oleh sie.acara dengan doa penutup.

Rabu, 22 April 2009

PERNYATAAN SIKAP
No. 01/ILMIKI/IV/2009


Lahirnya ILMIKI pada 24 September 2000 menunjukkan upaya mahasiswa keperawatan untuk berperan serta mengukir sejarah perkembangan keperawatan profesional di Indonesia. ILMIKI diharapkan mampu menjadi wadah bagi perkembangan keperawatan dan jaringan komunikasi lembaga mahasiswa ilmu keperawatan. Sehingga mahasiwa keperawatan memiliki satu wadah yang utuh.

Sejarah membuktikan bahwa tinta-tinta emas telah diukir oleh mahasiswa. Dinamisasi pergerakan mahasiswa mampu memberikan perubahan signifikan bagi perubahan sosial dan corak kehidupan masyarakat. Melalui fungsinya sebagai iron stock, agent of change, dan social control, mahasiswa tidak hanya menjadi kader penerus bangsa tapi juga memberikan kontribusi bagi pengawasan kebijakan sosial dan pembuat perubahan.
Kondisi masyarakat Indonesia khususnya dalam bidang kesehatan saat ini mengalami fase kemunduran. Berbagai peristiwa yang terjadi di seluruh pelosok negeri ini, telah menuntut profesionalitas dalam aspek kesehatan. Tenaga kesehatan yang berkualitas menjadi tuntutan pelayanan di masyarakat. Dinamisasi kondisi antar profesi kesehatan cukup mempunyai pengaruh kuat dalam menentukan langkah konkrit menuju masyarakat Indonesia yang sehat.

Dunia keperawatan saat ini mengalami fase-fase kemajuan dengan berbagai gejolak di berbagai sisi. Namun demikian bukan berarti kita terlena oleh kemajuan tersebut.. Berbagai kebijakan harus disikapi dengan cermat dan teliti. Keperawatan harus punya sikap yang tegas terhadap kondisi yang dihadapi. Masih banyak yang harus diperjuangkan untuk profesi ini.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka kami Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia menyatakan beberapa isu yang menjadi perjuangan kami, yaitu :
1. Tentang legislasi keperawatan menuju keperawatan professional
2. Penataan lahan praktik pendidikan keperawatan menyangkut RS pendidikan
3. Penerapan standarisasi institusi pendidikan
4. Kontribusi konkrit secara tanggap terhadap masalah kesehatan
5. Globalisasi perawat
6. Sosialisasi RUU keperawatan terkait dengan masalah D4 keperawatan
7. Upaya meningkatkan rasa bangga akan profesi keperawatan
8. Persamaan pernyataan gerak untuk aksi nasional
Menyikapi isu-Isu diatas maka bentuk organ yang diharapkan :
1. Bidang pendidikan terkait dengan RS pendidikan dan pelaksanaan standarisasi institusi pendidikan
2. SOSMAS, terkait kontribusi konkrit terhadap masalah keperawatan
3. Kajian strategi terkait mangkaji masalah globalisasi, sosialisasi RUU keperawatan dan urgensinya serta sosialisasi D4
4. Advokasi berkaitan dengan persamaan gerak dalam aksi nasional
5. Pengembangan SDM berkaitan dengan kurangnya rasa bangga profesi keperawatan

MAKASSAR, 4 APRIL 2009

Atas nama anggota ILMIKI
UNIV SYAH KUALA BANDA ACEH, UNIV SUMATERA UTARA MEDAN, UNIV ANDALAS PADANG, STIKES CERIA BUANA, STIKES BINA HUSADA PALEMBANG, UNIV SRIWIJAYA PALEMBANG, UNIVERSITAS INDONESIA, UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA, STIK ST. CAROLUS JAKARTA, UNIV MUHAMMADIYAH JAKARTA, UNIV PADJAJARAN BANDUNG, UNIV GADJAH MADA YOGYAKARTA, UNIV MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA, STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA, UNIV JEND. SUDIRMAN PURWOKERTO, UNIV MUHAMMADIYAH SURAKARTA, UNIV DIPONEGORO SEMARANG, UNIV BRAWIJAYA MALANG, UNIV AIRLANGGA SURABAYA,UNIV MUHAMMADIYAH MALANG, UNIV HASANUDDIN MAKASSAR, UNIV INDONESIA TIMUR MAKASSAR

Selasa, 21 April 2009

Bersyukur Menjadi Perawat


2009 March 16
tags: Add new tag20
by dudih

Bagi sebagian masyarakat indonesia profesi keperawatan bukanlah merupakan profesi yang membanggakan kalau bisa di bilang kurang diminati, menjadi perawat bukan prioritas pilihan hidup

Mungkin kita masih ingat dengan iklan popular yang selalu di tayangkan di televise swasta menceritakan angan anak-anak yang mengatakan , aku ingin jadi dokter, aku ingin jadi pilot atau aku ingin jadi insinyur, namun tidak ada pernyataan aku ingin jadi perawat.

Sebenarnya tidak perlu dulu, kita bertanya kepada orang lain mengapa mereka enggan dan tidak menjadikan profesi keperawatan sebagai prioritas pilihan hidup, alangkah bijaknya apabila kita bertanya kepada diri sendiri , ketika baru saja lulus dari sekolah menengah lanjutan atas, apakah pilihan memasuki akademi keperawatan telah menjadi prioritas pertama kita??,mungkin hanya berapa persen saja yang punya pilihan seperti itu, akan tetapi kebanyakan teman –teman kita termasuk saya sendiri merupakan pilihan kedua, ketiga, pilihan orang tua atau bahkan pilihan terakhir karena sudah tidak keterima kemana-mana.

Ada real anekdot yang cukup menggelikan, kenapa saya sebut “real anekdot” karena benar-benar ceita ini terjadi. Teman saya dipaksa orang tuanya untuk kuliah di akademi keperawatan, dengan alasan mengikuti jejak kakanya yang telah lama lulus di akper dan hidupnya sudah berhasil sejahtera jadi mantri di kampungnya sendiri, tapi teman saya ini tidak mau dan tidak berminat untuk jadi perawat dia lebih suka ke tekhnik sipil ITB, celakanya jadwal ujian di akper lebih dulu daripada di UMPTN, dari perdebatan yang panjang dan sengit sekali antara orang tua dan anak, karena masing –masing menginginkan pendapatnya masing-masing diikuti, akhirnya teman saya ini mengikuti arahan orang tuanya dengan satu syarat dia di perbolehkan mengikuti UMPTN juga, kebetulan waktu ujian Akper lebih awal dari UMPTN,sehingga anak ini kemudian ikuti ujian AKPER dulu tapi kemudian dia ikut juga ujian UMPTN, persaingan di akper berselisih 1:10, 400 orang pendaftar dan di terima 40 orang, memang agak ketat juga, maklum akper negeri, sementara di UMPTN 1:25 jauh lebih sulit,

Pada waktu pengumuman, mungkin kita sudah bisa nebak mana yang akan lulus lebih mudah,tentunya test AKPER lebih berpeluang lulus karena tingkat persaingan relative lebih ringan, namun kejadian terbalik, ujian UMPTN yang lulus dan ujian AKPER yang tidak lulus, kenapa hal itu bisa terjadi, belakangan diketahui teman saya ini bercerita ternyata dia menjawab soal soal pada waktu ujian di Akper itu sengaja memilih jawaban-jawaban yang salah, sementara untuk UMPTN dia benar benar menggunakan kemampuanya untuk menjawab soal – soal dengan tepat.

Dari anekdot nyata tersebut kita bisa mengambil pelajaran,ternyata pilihan menjadi profesi keperawatan sebagian besar bagi masyarakat indonesia adalah bukan merupakan pilihan hidup, pilihan yang diminati.

Pertanyaan mendasar yang terbersit adalah mengapa pilihan untuk menjalankan profesi keperawatan bukan sesuatu yang membanggakan/ bukan profesi yang diminati ?? atau dengan kata lain kenapa kebanyakan orang lebih memilih profesi lainya ketimbang profesi keperawatan? Ini merupakan sesuatu yang perlu kita cermati dan analisa kalau bisa memberikan solusinya karena bagaimana pun kita yang telah menjadi dan menekuni insane keperawatan mempunyai sedikit banyak tanggung jawab untuk mencarikan solusi sehingga menjadikan profesi ini maju dan berkembang seperti profesi-profesi lainya.

Menurut hemat saya, paling tidak ada beberapa alasan kenapa orang merasa enggan memasuki dunia profesi keperawatan antara lain adalah :

1. Tingkat kesejahteraan yang relative rendah, bahkan kalau boleh dibilang sangat rendah, seperti kita ketahui teman-teman sejawat kita yang banyak bekerja di rumah sakit dan pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat di daerah-daerah mereka hanya berpendapatan yang relative minim, dan bagi perawat yang mendapatkan pekerjaan sebagai “perawat bantu” mereka mendapatkan gaji yang sangat-sangat minim atau tidak layak sama sekali

2. Jenis pekerjaan yang relative berat jika disbanding dengan profesi-profesi lainya, selain kebanyakan jadwal kerja yang di shift dan aktivitas yang selalu dihadapkan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia, hal ini memerlukan tingkat kesabaran dan ketelitian lebih, dimana yang kita sevice adalah manusia , unik dan bersipat komprehensif

3. Tingkat penghargaan dari masyarakat secara umum belum begitu tinggi berbeda dengan di Negara-negara maju lainya dimana masyarakat umum sangat menghargai dan menghormati sekali dengan profesik eperawatan ini, dan saya kira ini juga merupakan tantangan tersendiri bagi insane keperawatan untuk membuktikan bahwa profesi ini bernilai tinggi dan sejajar dengan profesi-profesi lainya.

Terlepas dari cerita diatas dan opini yang berkembang di masyarakat indonesia tentang profesi keperawatan, barangkali ada sesuatu yang perlu kita cermati dan resapi secara mendalam terutama tentang keberadaan kita di negeri Kuwait ini sebagai insan keperawatan indonesia yang mana harus diakui senang ataupun tidak, ternyata kita sangat-sangat menikmati profesi keperwatan dan bekerja disini, paling tidak banyak sesuatu yang telah kita dapatkan karena kita bekerja disini, perantaranya karena kita sebagai perawat.

Cobalah kita sedikit renungkan, gaji yang didapat disini jauh lebih besar dari teman-teman sejawat yang bekerja di negera kita dengan tingkat level pendidikan yang sama, atau bahkan lebih tinggi,

Kemudahan untuk menjalankan Ibadah haji dan Umrah bagi saudara kita yang muslim, dengan biaya relative murah dan usia kita yang masih muda-muda, adakah teman kita yang sudah menjalankan ibadah haji disana?

Sedikit banyak kita telah berperan membantu mengubah tingkat pendidikan, kesejahteraan keluarga, saudara, bahkan teman dan handai taulan kita. Banyak sekali teman-teman kita disini yang menjadi tulang punggung keluarganya, membiayai pendidikan adik adiknya, memberikan modal untuk bisnis-bisnis saudaranya, membantu tetangganya yang kesempitan ekonomi, bahkan sebagian teman kita telah mampu menciptakan lapangan kerja dengan berhasil mendirikan UKM –UKM.bukankah ini sesuatu yang harus kita syukuri…!

Dan yang paling merenyuh hati, ketika pulang annual leave tersirat di wajah orang tua kita, rasa bangga atas anaknya yang telah mandiri bahkan mampu membantu sesamanya.

Tidak kah kita bisa mensyukuri nya……!!!!

wallahu alam bishowab.

by.kurnia

Rabu, 18 Maret 2009

Maukah anda menjadi Perawat

Ada suatu fenomena yang menarik dalam “Ruang Keperawatan Indonesia”, Judul diatas adalah sebuah jawaban yang sering akan kita dapatkan ketika pertanyaan itu akan kita tanyakan kepada masyarakat secara umum.

Mereka akan dengan bangganya menyampaikan jawaban : “YA” ketika mereka di beri tawaran untuk melanjutkan study pada peminatan yang masih di anggap berada pada level yang tinggi di kalangan masayarakat Indonesia seperti : (ekonomi, tekhnik, hukum, kedokteran dsb). Tapi mereka akan mereka akan dengan cepat mengelengkan kepala dengan jawaban ÖGAH-AH”ketika mereka di Tanya tentang kesempatan untuk melanjutkan di peminatan “KEPERAWATAN".

Hal ini terjadi karena adanya suatu pemahaman yang salah dan keliru tentang “Perawat dan Keperawatan”di lingkup masyarakat Indonesia secara umum sehingga mengakibatkan perilaku tidak tertarik untuk menekuni apalagi memilih profesi perawat.

Yang lebih menarik lagi, ketika seorang mahasiswa keperawatan telah memulai suatu proses pembelajaran, ada perasaan penyesalan “Terbersit”dalam hati mereka karena persepsi yang salah tentang profesi “Perawat”itu sendiri. Persepsi keliru itu terjadi karena kesalan informasi yang mereka terima dan kenyataan di lapangan .

Menyesalkah mereka telah memilih Perawat sebagai profesi mereka??? Kalau pertanyaan itu ditanyakan kepada mereka maka dengan tersipu malu mereka akan memberikan jawab : “YA”saya menyesal……..

Mengapa??????

Tentu karena ada suatu kesenjangan antara harapan dan kenyataan awal yang mereka dapatkan, padahal itu semua terjadi karena misinterprestasi terhadap “Profesi perawat” yang akan mereka jalani.

Kondisi ini sangat berbanding terbalik dengan Negara-negara yang secara umum masyarakatnya sudah memahami benar dan tahu persis apa dan bagaimana serta kesempatan apa saja yang akan mereka dapatkan kalau menjadi “Perawat” seperti : Philipines, India, dsb.

Di Negara-negara tersebut bahkan seorang dokter spcialist, arsitek, pengacara, ahli komputer, mereka akan rela meninggalkan profesinya demi untuk jadi seorang perawat karena mereka yakin dengan menjadi perawat mereka akan dapat hidup dengan layak dan dapat bekerja di Negara manapun yang mereka inginkan.
Sekedar untuk berbagi informasi saya punya kawan Perawat yang berasal dari Philipines dan bekerja satu rumah sakit di Kuwait dia mantan seorang dokter specialis kebidanan di Phlipines dan yang bersangkutan rela meningggalkan profesinya dan Kuliah sebagai Perawat karena mereka menyadari benar dengan menjadi seorang Perawat yang bersangkutan dapat memiliki kesempatan untuk bekerja di Negara manapun dia inginkan. Dan itu hanya salah satu contoh, masih banyak cerita yang sama yang saya tidak bias utarakan satu persatu di tulisan saya ini.

Ada beberapa hal yang segera harus kita lakukan agar reputasi dan persepsi masyarakat terhadap perawat semakin positif antara lain :

1. Melakukan distribusi informasi kepada seluruh masyarakat
Sumber informasi seperti televisi, media massa, radio dan sarana sumber informasi lainya belum menjadi alat yang di optimalkan oleh seluruh Perawat Indonesia dalam semua sektor.

Masih sangat jarang kita temui Tulisan-tulisan tentang keperawatan masuk dalam Head line News Surat kabar nasional sebuah berita baik yang bersifat Berita, informasi dsb. Hal ini harusnya mulai disikapi dengan bijaksana terutama oleh para Ahli Keperawatan yang harusnya sudah mulai rajin menulis dan memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang profesi keperawatan dan peran sertanya. Bila semakin banyak para Pakar dan ahli keperawatan yang meluangkan waktu untuk membuat tulisan-tulisan dalam media seperti : Surat Kabar, internet, Televisi, radio, pasti ini akan sangat mendukung kampanye nasional penyebaran informasi positif tentang keperawatan sehingga pemahaman masayarakat tentang perawat dan keperawatan.

Kalangan intelektual keperawatan( seperti : Mahassiwa, dose, parktisi) juga harus mampu bersaing dan tidak terkesan “GAPTEK (gagap tekhnologi)” sehingga kita akan semakin bias berkiprah dalam segala aspek kehidupan bermasayarakat baik secara Politik, Ekonomi, Sosial ataupun dimensi kehidupan bermasayarakat lainnya.

Pepatah “Tak Kenal maka Tak Sayang” tentu masih sangat relevan dengan kondisi ini.

2. Memotivasi secara Psikologis kepada Mahasiswa Keperawatan\
Ada pekerjaan rumah yang besar bagi para perawat yang bekerja di sektor pendidikan (sebagai dosen) bahwa kewajiban mereka bukan hanya menyampaikan materi sesuai capain kurikulum tapi juga memiliki tugas berat dalam rangak membangun keyakinan hidup dan optimisme profesi bagi calon Perawat bahwa mereka dapat hidup lebih mapan secara ekonomi bahkan di banding dengan profesi lain kalau mereka benar-benar menjadi perawat yang professional.

Perlu di tumbuhkan keyakinan pada seluruh mahasiswa di semua program keperawatan bahwa dengan menjadi seorang Perawat kita akan mampu menjelajah dan bekerja diseluruh dunia yang mungkin akan sangat sulit diperoleh oleh profesi lain seperti : Dokter, Arsitek, pengacara, dsb.

3. Menghentikan segala kegiatan Malpraktek
Seluruh Perawat harus secepatnya menyadari bahwa Cakupan dan kewenagan pekerjaan seorang Perawat sangat berbeda dengan dokter, sehingga tidak ada lagi Perawat yang melakukan Praktek Pelayanan Kedokteran. Dalam hal ini organisasi profesi seperti PPNI tentu harus memiliki kontribusi yang lebih konkrit dalam menciptakan aturan dan perundang-undangan dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif. Hal ini sangat penting dalam rangka pembelajaran kepada masyarakat bahwa Perawat adalah profesi yang terpisah dan berbeda dari seorang dokter dan memiliki batasan kewenangan yang berbeda. Perawat juga bukan pembantu (asisten) dokter tapi Mitra dalam arti kesetaraan dalam segala aspek.

4. Menciptakan iklim Persaingan dan Penyampain Peluang Pekerjaan
Pearawat tidak seharusnya berkecil hati dengan takut tidak mendapatkan pekerjaan yang layak dan hanya menggantungkan bahwa kesempatan dan peluang kerja pada satu kesempatan (banyak perawat kita yang hanya berharap untuk bias jadi pegawai negero sipil).

Padahal kalau kita menyadari sebenarnya banyak sekali kesempatan dan tawaran kerja di luar negeri seperti :
a. USA
b. Canada
c. United Kingdom (Inggris)
d. Kuwait
e. Saudi Arabia
f. Australia
g. New Zaeland
h. Malaysia
i. Qatar
j. Oman
k. UEA
l. Jepang
m. German
n. Belanda
o. Swiss

Di Negara-negara tersebut gaji perawat bias 5-30 kali lipat gaji pegawai Negeri di Negara Indonesia, tentu tidak mudah untuk bias mencapai itu semuanya tapi bukan sesuatu yang sulit untuk dicapai kalu kita telah mempersiapkan sejak kita masih di bangku kuliah. Untuk bisa bekerja di negara-negara tersebut kita harus melalui beberapa test seperti : NCLEX-RN, IELTS, CGFNS (akan saya bahas dalam tulisan saya selanjutnya)

Apa persiapan-persiapan yang harus kita lakukan untuk dapat mencapai itu semuanya (akan saya bahas dalam tulisan saya berikutnya).

Ketika kwalitas SDM keperawatan sudah meningkat dan berada dalam standarisasi kualitas internasional (Cakap secara teori dan praktek) dan mampu berbahasa internasional seperti (English dan atau Arabic) maka bukan lagi Perawat yang akan mencari pekerjaan tapi Ruimah sakit yang akan mencari mereka. Saat itulah saatnya bicara “Selamat Tingga dan Good Bye” pada rumah sakit atau pemilik lapangan pekerjaan yang menggaji perawat dengan stnadar gaji yang rendah. Bila ditinjau dari hokum Ekonomi kalau kondisi itu sudah tercipta dengan sendirinya tidak akan ada Rumah sakita atau lapangan pekerjaan yang akan menggaji perawat dengan semau-maunya, tidak akan adalagi profesi yang memandang rendah perawat.

Bagaimana…? Masih meyesal menjadi Perawat…Jawabanya tentu sangat tergantung pada posisi mana anda sekarang, Tapi kalau pertanyaan itu di tanyakan kapada saya saya akan menjawab dengan lantang dan tegas : TIDAK, Saya sangat bangga dan bersyukur telah dilahirkan untuk menjadi seorang Perawat, Idealnya seluruh Perawat Indonesia juga akan memberikan jawaban yang sama.

Ada sebuah realita yang menarik yang mungkin akan bias membangkitkan semangat kita semua : bahwa seorang perawat akan bias memiliki keahlian apapun tanpa ada batas pengahalang dan bias berkecimpung dalam keahlian lain .\

Perawat bias jadi ahli Komputer, Entrepreneur, Penulis, Politikus sekalipun tanpa hambatan apapun. Tapi coba kondisi ini di balik : bisakah ahli computer, penulis, politikus, Ekonom, melakuakn praktek keperawatan, Jeals tidak bias karena keahlian keperawatan harus dengan keahlian yang spesifik.

Bagaimana…Banggakah anda menjadi Perawat???

Selasa, 10 Maret 2009

RAKER HIMKAJAYA

Selasa, 10 maret 2009, bertempat di biomed lt.2 diadakan Rapat Kerja HIMKAJAYA. Rapat ini merupakan rapat perdana untuk HIMKAJAYA setelah Pelantikan anggota baru pada acara NMLR, Dihadiri oleh seluruh pengurus HIMKA rapat ini bertujuan untuk mempresentasikan program kerja masing-masing departemen mulai dari dept. PSDM sampai dept. Advokastra. Pada acara ini juga diadakan acara perkenalan masing-masing anggota departemen dengan tujuan untuk merekatkan tali silaturahmi antar pengurus HIMKAJAYA.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Ketua HIMKAJAYA Aulia Lydia. Di sini beliau mempresentasikan pengurus-pengurus utama Himka seperti Wakil Ketua 1 dan 2. Bendahara Umum, dan masing masing Kepala Departemen ( Kadep ). acara dilanjutkan dengan Presentasi dari Dept. PSDM yang dikepalai oleh Berty . Presentasi Dilanjutkan oleh dept. HI dengan Ria sebagai komandannya. Setelah itu dept. HE menunjukkan dirinya di depan semua pengurus, dengan Nita Aprilia sebagai jendralnya. Presentasi dilanjutkan oleh Biro danus denganUmi R sebagai kepala genknya. Departemen Ilmiah melanjutkan presentasi dan dept. ini dipegang oleh.Putri Setyani. Dept Advokastra tidak mau kalah dan mempresentasikan dirinya dengan Dwi Jayanti sebagai Key personnya.
Acara diakhiri oleh Ketua Himkajay Aulia Lydia.

Sabtu, 07 Maret 2009

NMLR

Nursing Motivation Leadership and Recharging. itulah acara yang baru saja "sukses" dilaksanakan oleh HIMKAJAYA. Bertempat di coban rondo mulai tanggal 28 februari sampai 1 maret2009, kegiatan ini bertujuan untuk melatih kepemimpinan bagi pengurus baru HIMKAJAYA periode 2009-2010. Kegiatan ini diikuti lebih kurang 50 peserta terdiri dari angkatan 2008,2007 dan angkatan 2006. Dibuka oleh dr.Hanafi selaku Pembantu dekan 3,sebelum diberangkatkan diadakan dengar pendapat dengan beberapa orang "dahsyat" yang ada di lingkungan brawijaya yang bertujuan untuk membangkitkan semangat para kader-kader baru HIMKAJAYA sebelum berangkat ke coban rondo.
Setelah diberangkatkan dan sampai di coban rondo, acara dimulai dengan materi oleh B.Hanny,dosen keperawatan Ilmu keperawatan Brawijaya, dengan materi " Aku Bangga Menjadi Perawat. Selain materi dilakukan juga games untuk meningkatkan kerjasama antar peserta NMLR. Acara selanjutnya adalah break untuk makan siang dan sholat. Seteleh selesai makan dan sholat, acara dilanjutkan dengan materi Motivasi oleh motivator dari TRUSCO. Acara ini bertujuan untuk membangkitkan semangat para peserta NMLR. Acara selanjutnya adalah istirahat, makan dan sholat maghrib sekaligus persiapan untuk para peserta menunjukkan kreativitas pada acara selanjutnya. Dilanjutkan kemudian dengan acara api unggun. Pada acara kali ini peserta yang dibuat berkelompok diharuskan menunjukkan kreativitasnya. Kebanyakan peserta menampilkan drama,mulai dari masalah batu Ponari sampai seorang cewek bernama bunga ( nb: diperankan oleh mantan Kahim 2008-2009) yang ingin putus dengan pacarnya. Acara ini berlangsung sangat seru dan menarik, tak terlupakan persembahan maut dari Jamil (angkt.senior 2006) untuk adik-adiknya yang akan memanggul HIMKAJAYA di pundaknya.
Acara yang ditunggupun datang, yaitu pelantikan Pengurus baru HIMKAJAYA periode baru 2009-2010 oleh mantan KAHIM 2008-2009. Acara berlangsung khidmat dengan pengikraran janji para peserta dan sepatah kata dari Kahim Baru untuk para anggotanya.
Setelah acara selesai peserta dipersilahkan untuk istirahat malam karena besok akan ada acara yang lebih berat lagi. Bangun pagi-pagi dilanjutkan dengan sholat dan jalan-jalan sekitar penginapan, para peserta memulai pagi itu dengan penuh antusias. Setelah selesai makan dan bersiap acara jelajahpun dimulai. Pada acara ini ada 10 pos yang harus dilalui oleh para peserta dengan setiap tantangan yang ada pada setiap pos, mulai dari permainan yang membutuhkan pemikiran para jenius, permainan yang mengandalkan kepercayaan pemimpin sampai dengan permainan yang mengandalkan otot (terutama para peserta laki-laki yang sangat "exciting" dengan permainan ini). Setelah seluruh peserta berhasil menyelesaikan acara ini ( walaupun ada peserta yang tersesat ) acara dilanjutkan dengan pengumuman kelompok peserta terbaik sekaligus makan siang. Tak lupa ada bonus game dari panitia yaitu mencari sebuah Pin di dalam aliran sungai kecil berbekal petunujuk yang didapat dari setiap pos.
Setelah makan siang selesai acra dilanjutkan dengan kembali ke penginapan dan packging untuk kemudian pulang. Eittss...tak lupa kita kunjungi dulu air terjun coban rondo sambil menikmati jagung bakar (walau sedikit mahalll) dan sekedar mencari oleh-oleh. Setelah waktu dirasa sudah sore, akhirnya kita Go back to kampus dan dilanjutkan dengan pulang ke rumah masing2.

Kamis, 12 Februari 2009

Kegiatan Himka

1. Dekan Cup













































2.Nursing day












3.Seminar Nasional














4. Stuba ke UI









.

PROGRAM KERJA PERIODE 2008-2009

1. Biro Kestari :
1. Pengarsipan data organisasi :
-Proposal
-LPJ
-Surat keluar
-Surat masuk
-Notulensi
-Absensi rapat
2.Perawatan ruang HIMKAJAYA
3.Pengadaan Buku bagi pengurus HIMKAJAYA
4. Pengarsipan dan pengumpulan data pengurus dan anggota HIMKAJAYA
5. Pengadaan intventaris HIMKAJAYA
6. Pengadaan Sertifikat pengurus HIMKAJAYA

2. Biro Danus :
1.Pengadaan Kalender
2.Pengadaan Stiker
3.Pengadaan Gantungan Kunci
4.Pengadaan Bazar
5.Tenderisasi Sentrum

3. Dept. HI :
1.Rapat Bulanan pengurus
2.Sarasehan Keperawatan dan Follow Up
3.HIMKAJAYA Pluss
4.(Info Himka dan Kotak Saran Himka)
5.Dies Natalis HIMKAJAYA
6.Nursing family
7.Health & Art in Nursing
8.Sherma (Saresehan Mahasiswa)
9.Pengadaan & perawatan alat-alat olahraga
10.Saresehan Mahasiswa Klinik

4. Dept.HE :
1. Nursing Day
2.Studi banding
3.Bakti Sosial Feat KSR
4.Pendelegasian Sidang Tahunan ILMIKI
5.Pendelegasian SEMNAS ke berbagai daerah
6.Pendelegasian LKMM ILMIKI
7.Forum Komunikasi Mahasiswa Keperawatan Malang dan voice of Nursing
8.Pembuatan Block Mahasiswa Keperawatan
9.Informasi Komunikasi Strategi
10.Introducing himka to UB
11.Pertandingan Persahabatan

5. Dept.Ilmiah :
1.Mading Himka
2.Update Nursing News pada buletin dan majalah
3.Seminar Nasional
4.Perpustakaan Ilmiah
5.Fasilitator pengiriman lomba karya tulis ilmiah
6.Studi Aplikasi Pemberian Asuhan Keperawatan/ Reportase
7.Bedah Buku
8.Nursing Study Club
9.Kompetisi Keperawatan

6. Dept. PSDM :
1. Pelatihan Askep+Workshop
2.Nursing Motivation Leadership and Recharging (NMLR)
3.Staff Magang
4.Open Recruitment pengurus
5.MUMK dan Pemilwa

Wilayah Gerak HIMKAJAYA


Wilayah gerak HIMKAJAYA, terbagi menjadi 2 bagian:

1. WILAYAH GERAK INTERNAL ORGANISASI
2. Pembinaan
1. Sebagai sarana kaderisasi yang bertahap dan berkelanjutan.
a.Memiliki panduan kaderisasi yang baku dan terarah.
b.Memetakan, menggali, sekaligus mengembangkan potensi anggota.
c.Memperhatikan dan mendorong anggota untuk menunjukkan potensi, prestasi, dan kreativitasnya.
d.Meningkatkan pemberdayaan SDM serta peran aktif anggota.
e.Menyiapkan kader yang berkemampuan khusus dan memimpin organisasi untuk mengembangkan keperawatan.
f.Meningkatkan pemahaman anggota mengenai keperawatan.
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan praktis anggota mengenai keperawatan melalui latihan rutin.
3. Ilmiah
Mengembangkan pengetahuan dan pola pikir ilmiah anggota.
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan anggota terhadap karya tulis ilmiah.
Membantu anggota dalam menyediakan referensi-referensi karya tulis ilmiah.
4. Advokasi
Menampung aspirasi dan memfasilitasi anggota dalam mendapatkan kejelasan yang berhubungan dengan akademik Program Studi Ilmu Keperawatan.
5. Kolegalitas
Meningkatkan hubungan silahturahmi antar anggota Civitas Akademika.
6. Informasi dan Komunikasi (Infokom)
a. Mencari dan mengolah informasi dan isu keperawatan.
b. Meningkatkan peran serta anggota dalam mengembangkan majalah dinding keperawatan (Madika)
c. Meningkatkan wacana dan wawasan keperawatan kepada anggota melalui media informasi.

2. WILAYAH GERAK EKSTERNAL ORGANISASI
1. Melakukan kerja sama dengan organisasi ilmu keperawatan se-Indonesia maupun bidang keilmuan lainnya serta lembaga-lembaga terkait baik swasta maupun pemerintah dalam upaya pengembangan organisasi.
2. Mengadakan pengabdian kepada masyarakat sebagai sumbangan pemikiran mahasiswa PSIK FKUB.
3. Melakukan pengkajian terhadap aktivitas eksternal organisasi sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan organisasi.

III. Tujuan Pokok dan Fungsi

Tujuan Pokok:
HIMKAJAYA bertujuan untuk mewujudkan kader profesional, inovatif dan bertanggung jawab sesuai dengan asas dan landasan HIMKAJAYA.
Fungsi :
Sebagai media pengembangan keilmuan dan kreativitas
Sebagai organisasi pengkaderan mahasiswa PSIK FKUB
Sebagai jaringan komunikasi Mahasiswa Keperawatan
Sebagai wadah perjuangan mahasiswa menuju profesionalitas keperawatan
IV. Tujuan Jangka Panjang:
1. Meningkatkan potensi dan kreatifitas mahasiswa keperawatan dalam bidang keorganisasian, riset, dan keperawatan.
2. Optimalisasi peran HIMKAJAYA sebagai Himpunan yang menaungi Mahasiswa Keperawatan Brawijaya.
3. Meningkatkan hubungan antara mahasiswa keperawatan dengan civitas akademika
4. Menjalin kerjasama antara HIMKAJAYA dengan institusi keperawatan di Indonesia

V. Tujuan Jangka Pendek:
1.Meningkatkan profesionalitas, kreatifitas, dan wawasan anggota HIMKAJAYA.
2.Mengkoordinasi aktivitas dan kerja sama antar anggota HIMKAJAYA.
3.Meningkatkan eksistensi HIMKAJAYA baik di lingkup internal maupun eksternal.
4.Menjalin kerja sama dengan seluruh Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
5.Menjalin kerjasama dengan organisasi lain baik di lingkup FKUB maupun di luar FKUB.
6.Menjalin kerja sama antar himpunan mahasiswa ilmu keperawatan se-Indonesia.

PERENCANAAN PENINGKATAN KINERJA


PERENCANAAN PENINGKATAN KINERJA
HIMPUNAN MAHASISWA KEPERAWATAN BRAWIJAYA (HIMKAJAYA)
FKUB PERIODE 2008-2009


Pengurus HIMKAJAYA 2008-2009
Ketua HIMKAJAYA : Rahmawati Maulidia 0610720039
Sekretaris Umum : Mokhtar Jamil 0610720030
Danang Wahyu Laksono 0710723007
Bendahara Umum :
- Indres Pradika Wijaya 0710720003
- Dian Sekartika
DPL :
- Helmy Kurniawan 0510720023
- Siti Muthohharoh 0610720050
- Bayu Budi L. 0610720005
- Miftah 0610720029
- Evi Harwiati N. 0610720011

Biro Kestari
Kabiro : Fela Ermawati
Staff :
1. Kristien T. 0710720043
2. Genga Nurina Putri
3. Lowita Fi Sakinah
4. Winda Agustina
5. Imama Maslahah
6. Noorasahi Manda Mufarika

Biro Danus
Kabiro : Umi Rosyidah R
Staff :
1. Mirna Awalianti
2. Reni Nurhidayah
3. Nugroho Adi Wicaksono
4. Tutut Ika Mustika
5. Agustina Prihastami

Departemen PSDM
Kadept : Berty Febrianti Rahayu 0710723002
Staff :
1. Aristha Herdiyanti
2. Matius Yoga
3. Laksita Barbara
4. Livia Baransyah
5. Akhiyan H Susanto
6. Yulinda Dwi
7. Ummi Lutviani

Departemen Ilmiah
Kadept : Putri Setyani 0710720015
Staff :
1. Devi Permatasari
2. Wahidiyanti
3. Diena Fitriyana
4. Aprilia Nuraida
5. Adhe Juliansyah
6. Rani Rachmawati.
7. Zaky S A

Departemen Hubungan Internal
Kadept : Andriana Wahyu Oktavia 0710720008
Staff :
1. Yulaily Riza Anjani 0710720018
2. Rosikhah Al-maris 0710720021
3. Tuy Juniarto Putro Utomo
4. Anggi Martha
5. Riza Arum A
6. Siti Fatimah
7. Aditya Tri W

Departemen Hubungan Eksternal
Kadept : Nita Aprilia 0710723001
Staff :
1. Pertiwi Perwiraningtyas 0710720019
2. Hardiyanto
3. Andiawan Hendra Susila
4. Didin Arya S P
5. Rizka Yunita
6. Rudi Heriyanto
7. Intan Dyah A
8. Pringga Adityawan 0710720034

Departemen Advokasi dan Kajian Strategis
Kadept : Dwi Jayanti Rohmatin 0710720033
Staff :
1. Dwi Cahyaning
2. Dwi Setyowati
3. Anugerah Eka
4. Yudhis
5. Dwi Yuliani

VISI :
Peningkatan Wilayah Gerak Mahasiswa Jurusan Ilmu Keperawatan ke arah Keprofesionalitasan di berbagai Bidang

Misi :
Meningkatkan Kualitas SDM di berbagai ASPEK (akademis, non akademis, dan religius)
Mengarahkan kinerja HIMKAJAYA ke arah profesi
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proker
Menampung aspirasi Mahasiswa Jurusan Ilmu Keperawatan dengan memberikan pelayanan seoptimal mungkin
Memperkuat komunikasi internal anggota dan eksistensi eksternal HIMKAJAYA

LATAR BELAKANG

Mahasiswa sebagai insan intelektual mempunyai peran yang sangat strategis dalam proses pembangunan nasional. Sebagai agent of change, sudah selayaknya mahasiswa memberikan sumbangan aspiratif kearah perbaikan masyarakat dan bangsa pada umumnya dan profesi pada khususnya.
Bermula dari pemikiran tersebut, maka dibutuhkan sebuah wadah yang mampu menjembatani kerja-kerja yang bersifat komunal, untuk itu dibentuklah organisasi yang mewadahi pergerakan seluruh mahasiswa ilmu keperawatan yang kemudian diberi nama Himpunan Mahasiswa Keperawatan Brawijaya yang selanjutnya disingkat HIMKAJAYA. HIMKAJAYA didirikan di Malang pada tanggal 15 November 2000. Dengan adanya organisasi tersebut, maka koordinasi dalam aktivitas ditingkat mahasiswa Jurusan Keperawatan FKUB akan lebih baik. Sehingga kesinambungan aktivitas dapat diwujudkan untuk mencapai tujuan organisasi tampak hasil yang nyata dari aktivitas-aktivitas tersebut.
HIMKAJAYA merupakan sebuah Badan Khusus (BK) yang beranggotakan seluruh mahasiswa Jurusan Keperawatan FKUB, baik klinik maupun non klinik. Dimana untuk menjadi anggotanya tanpa perlu adanya pendaftaran ataupun open recruitmen, jadi setiap mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Keperawatan FKUB secara ototmatis adalah anggota HIMKAJAYA.
Dari waktu ke waktu, terjadi berbagai perkembangan dan dinamika organisasi, baik yang bersifat positif maupun yang negative. Pasang surut ini, merupakan salah satu bagian dari proses pendewasaan dan pematangan yang tidak dapat dihindari, oleh karenanya dibutuhkan sebuah penyikapan yang bijaksana agar proses tersebut dapat memberikan manfaat bagi perkembangan organisasi kedepannya.
Karena HIMKAJAYA merupakan perwujudan dari Mahasiswa Jurusan Keperawatan FKUB, maka seluruh bentuk kegiatan yang ada difokuskan fungsinya bagi pelayanan terhadap anggotanya. Dan, modal utama dalam pergerakan organisasi HIMKAJAYA adalah kekompakan antara anggota dan pengurus, serta tingginya rasa saling memiliki antara anggota dan pengurus terhadap himpunan.

Jumat, 30 Januari 2009

Blogspot Himkajaya

Sesuai dengan Proker Himka, maka dibuatlah blog ini sebagai wadah penyampaian informasi dan sarana komunikasi.

Kami sangat berharap agar teman teman seperjuangan membantu kami dalam penyempurnaan blog ini.


HIDUP PERAWAT !

-author-